KCB Hanyalah Film (4)

Written By Unknown on Selasa, 19 November 2013 | 20.13

Waktu itu, waktu kami mengunjungi kampungnya, setelah jelas berita yang sebenarnya, bahwa dia sudah menikah, kami langsung pulang. Rupanya info kedatangan kami sampai ke telinga si wanita. Sebab sore harinya, dia mengirim SMS:
"Benar tadi ke kampungku? Kenapa balik lagi?"
"Ya. Sekarang sudah jelas. Hanya mau meyakinkan." Balas teman saya.
"Apa di hatimu masih ada tempat untukku?"
Spontan saja teman saya membalas:"Masih"

Titik,
Tak ada pesan lagi.
Teman saya panasaran. Apakah ini maknanya. Alih-alih menanyakan langsung, si teman malah diskusi dengan saya:

"Tak perlu serius menanggapi wanita!" Nasihat saya.
"Mengapa?" Tanya teman.
"Pernahkah membaca kisah Sang Pemimpi punya Andrea Hirata?"
"Pernah."
"Sepintas di sana disinggung tentang wanita."
"Bagian yang mana?"
"Sewaktu Arai mengatakan: "Wanita itu makhluq yang plin-plan Kal, maka untuk menggoda hatinya, pertama-tama, buatlah mereka bingung!""
"Itu cuma cerita."
"Bukan cuma Andrea yang menulis, sastrawan Prancis juga."
"Siapa?"
"Antoint de Saint Excupery, dalam buku legendarisnya, The Litle Princes."
"Apa kata dia?"
"Jangan pernah dengarkan kata-kata mawar. Mereka penuh perbantahan. Cukup saja kau nikmati kehadiran dan wanginya."
"Kenapa bisa begitu ya?"
"Mungkin begitulah baiknya. Plin-plan dia peluang bagus bagi suaminya, agar mudah diimpin dan diarahkan."
"Jadi, bagaiman sikap saya seharusnya?"
"Diam."

Tidak sampai seminggu setelah percakapan itu, datang lagi sebuah pesan, kali ini:"Pernikahan ini bukan mauku--kujalani tanpa rasa, sedang hatiku Aa, masih terus padamu, Sayang."

Ditulis Oleh : Unknown ~Penulis Bajingan

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul KCB Hanyalah Film (4) yang ditulis oleh Penulis Bajingan yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.

Blog, Updated at: 20.13

0 komentar:

Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Koleksi Aing