Masih kisah tentang 1 Muharram, 1435 H
Beres makan di warung nasi yang saya ceritakan itu
Waktunya bayar saya ditanya, makan apa saja
Saya jawab, capcay sama semur jengkol
Saya tak mengira tukang warung akan bertanya: "Jengkol ngambil berapa?"
"Waduh, saya nggak ngitung, saya ngambil banyak"
Ibu tukang warung itu nyengir, bingung,
Saya tanya:"Memangnya jengkol suka diitung juga?"
"Sekarang jengkol mahal."
"Wah saya ngambil banyak."
"Sudah saja diitung tiga ribu, soal kurang lebihnya kita relakan."
Untunglah ketua yang bayar
Cepat-cepat saya menjauh
Takutnya nasi pun ditanyakan juga ngambil berapa.
Bagaimana ngitungnya.
Cepat-Cepat Menjauh
Written By Unknown on Selasa, 05 November 2013 | 17.39
Ditulis Oleh : Unknown ~Penulis Bajingan

Blog, Updated at: 17.39
0 komentar:
Posting Komentar