Sosok Jalaluddin Rumi selama ini dimitoskan sebagai seorang suci penuh kedamaian. Impian dia akan perdamaian dunia mengesankan dia seakan manusia tentram tanpa kegelisahan. Padahal Rumi manusia biasa juga seperti kita, yang gelisah ketika mendapatkan masalah, dan mengalami kegundahan ketika datang musibah, dan itu alamiah, manusiawi. Dan potret Rumi dari sisi ini, direkam ulang dalam novel cantik ini.
Kimya Sang Putri Rumi, mengangkat kisah Kimya, sang anak angkat Rumi. Terlahir dari keluarga petani di pedalaman Anatolia, sejak kecil Kimya telah merasakan dahaga spiritual. Dirasakannya kerinduan akan Yang Maha Ghaib, dan kerinduan itulah yang menggerakkan langkah kakinya hingga menjadi anak angkat sekaligus murid sang sufi. Guliran kehidupannya dalam kisah cukup memberikan informasi menarik bagi siapa pun yang penasaran bagaimanakah potret kehidupan Rumi, bahwa ternyata, sebagaimana disebutkan di atas, Rumi juga manusia biasa, yang tidak perlu dikultuskan dan disucikan sebagaimana sering dilakukan pengagumnya.
Kisah yang sangat menarik, dan daya tarik itu semakin bertambah ketika Kimya bertemu Syamz dari Tabriz, yang kemudian menjadi suaminya. Dari sini kehidupan dia mulai berliku, mendapatkan permusuhan dari para murid Rumi. Mengapa? Lalu bagaimana kemudian nasibnya? Bagaimanakah akhir kisah ini? Semoga Anda cukup penasaran untuk mengikuti kisahnya, dan rasa penasaran itu hanya akan terpuaskan jika Anda berusaha mendapatkan bukunya DI SINI, silahkan, gratis!
Anda sedang membaca artikel berjudul 
0 komentar:
Posting Komentar