Beberapa hari lalu, entah siapa yang nulis, seorang member KMB (Konferensi Menulis Bersama) berBagi puisinya yang pendek namun meyentuh. Sayang saya lupa kata-kata pesisnya, semoga melencengnya tidak jauh.
Begini:
"Tidak mengapa aku kehilangan dinding tempat bersandar, sebab aku masih punya lantai tempat bersujud."
Saya merenungkannya sekilas, tapi ini kata menyentuhnya luar biasa. Dan penulisnya, saya kira, dapat inspirasi ini sambil lalu, bukan hasil renungan sengaja. Malah sekarang pun, tidak tahu, apa dia masih bisa menemukan tulisannya atau tidak. Namun kalimat itu sangat membekas.
Saya harap, tidak teralu berlebihan jika saya katakan, itu bukan tulisan dia, tapi ada kekuatan yang menggerakkannya. Dan ini, mengingatkan saya kepada kata mutiara seorang motivator dunia, OG Mandino dalam bukunya Greatest Miracle In The World :
"Nomor, musik tertentu, karya seni tertentu, serta buku dan drama tertentu diciptakan bukan oleh komponis, pelukis, pengarang, atau dramawan melainkan oleh TUHAN, dan mereka yang kita akui sebagai pencipta semua hasil karya ini hanya alat yang digunakan oleh TUHAN untuk berkomunikasi dengan kita."
Saya bagikan tulisan ini di facebook.
0 komentar:
Posting Komentar