Secara khusus,
Seorang ibu menitipkan anaknya kepada saya
Untuk saya bimbing menjadi penulis,
Meski saya bukan penulis sukses
Luar biasa
Ini sebuah kepercayaan
Dan kepercayaan, dalam dunia bisnis, adalah aset yang sangat mahal
Kepercayaan, mata uang yang nilainya takkan tertinggal
Namun kemudian aset ini, malah saya sia-siakan dengan menghancurkan diri
Tiba-tiba saya namai blog saya dengan bajingan
Dengan alasan gagah, dengan alasan keren
Walau pada akhirnya ketahuan
Ternyata bajingan tak lebih dari kusir gerobak sapi
Citra diri baik malah saya runtuhkan dengan sebutan buruk
Beberapa saat saya mencoba mempertahankan nama ini
Barangkali bisa menjadi trademerk saya sendiri di dunia blogger
Namun keraguan demi keraguan perlahan mengguncang
Seorang anak yang dipercayakan kepada saya dengan polosnya bertanya, apakah itu bajingan
Pertanyaannya mengundang dialog panjang, sampai akhirnya tertulis sebuah pernyataan, dan pernyataan itu menyadarkan saya.
Luar biasa sterilnya si anak
Jika kata bajingan tidak dikenalnya, betapa suksesnya penjagaan si orang tua
Hingga koleksi kata kasar semacam itu tak masuk di kamusnya
Namun kemudian sekarang
Setelah dia dipercayakan kepada saya
Malah saya suapi dengan koleksi kata kasar tak berbudaya
Artinya betapa jahatnya saya!
Itulah sebabnya, ujung malam pikiran labil saya akhirnya memutuskan
Baiklah nama blog lama saya kembalikan
Bajingan, saya pulangkan lagi menjadi sanggar penulis
Kembalinya Bajingan Menjadi Sanggar Penulis
Written By Unknown on Selasa, 19 November 2013 | 12.29
Ditulis Oleh : Unknown ~Penulis Bajingan
Anda sedang membaca artikel berjudul Kembalinya Bajingan Menjadi Sanggar Penulis yang ditulis oleh Penulis Bajingan yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.
Blog, Updated at: 12.29
0 komentar:
Posting Komentar