Aku sering meninggalkan anakku, tak tahu di rumah nasib kesehariannya seperti apa, tapi ketika tahu anakku banyak yang menyayangi, tenang hati ini dan luar biasa bahagia rasanya.
Istriku menyayangi anakku, walau pun wajar saja seorang ibu menyayangi anaknya, tapi syukur saya kepada Alloh tiada terkira. Sungguh banyak ibu kurang sayang pada anaknya, menelantarkannya, mengumpat habis-habisan bahkan sampai tega menyiksa, tapi istri saya tidak. Sayang dia luar biasa. Kemarin, setiba aku di rumah, ketika masuk, istriku sedang berlelehan air matanya, berkali-kali dia seka, dia sedang menangisi anaknya, anakku, yang sedang dicoba sakit terlalu cair buang airnya.
Mertuaku juga sangat menyayanginya. Jika pagi, dia menggendongnya ke warung, biar ibunya tenang mencuci, merapikan rumah, dan memasak. Selalu dipujinya anaku pintar, ingatannya tajam meski sebenarnya itu hal biasa bagi anak yang baru bisa bicara. Tapi dia menceritakannya secara berlebihan saking sayangnya.
Tahu banyak yang menyayangi anak saya, tenang saya meninggalkannya. Pasti seperti itu juga yang orang tuaku rasakan tentang aku.
Mentafakuri Perasaan Orang Tuaku Padaku
Written By Unknown on Senin, 11 November 2013 | 05.53
Ditulis Oleh : Unknown ~Penulis Bajingan
Anda sedang membaca artikel berjudul Mentafakuri Perasaan Orang Tuaku Padaku yang ditulis oleh Penulis Bajingan yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.
Blog, Updated at: 05.53
0 komentar:
Posting Komentar