Nasib Tulisan Pendek, Akankah Beruntung?

Otong: "Kang Apel, saya mau konsultasi."
Apel: "Silahkan!"
Otong: "Gratis kan?"
Apel: "Jangan banyak omong!"
Otong: "Gak sabaran amat sih!"
Apel: "Terserah. Cepetan, mau nanya apa?"
Otong: "Ini, seperti yang Kang Apel sarankan, menulis itu lebih baik pendek. Dengan begitu, menulisnya ringan, pembaca pun tidak cape. Tapi kan......"
Apel: "Tapi kenapa? Ada masalah dengan saranku?"
Otong: "Em emhhhh........."
Apel: "Sudahlah Tong, gak usah banyak basa-basi segala! Bilang saja kamu datang ke sini mau mendebat!"
Otong: "Kang Apel kok gitu sih?"
Apel: "Iya, kalau tak suka bilang saja tak suka! Tak usah pura-pura konsultasi segala! Menulis pendek itu pendirian saya, itulah yang mudah bagi saya. Saya menyarankan kepada orang lain ya sekedar saran, mereka suka atau tidak, mau nurut atau tidak, itu terserah mereka. Termasuk Kamu, kalau sukamu menulis panjang ya, silahkan! Saya cuma ngasih saran, sekali lagi, SAYA CUMA NGASIH SARAN! NGERTI????!!!"
Otong: "Wah Kang Apel kok ngomongnya di-gas? Saya kan nanya baik-baik? Wah kayaknya jidat Kang Apel lagi panas nih."
Apel: "Sebenernya kedatanganmu ke sini tuh mau apa sih Tong? Mau saya gampar?"
Otong: (Sambil melihat ke arah kamera)"Pemirsa, maaf, Kang Apelnya lagi panas. Kita tunggu sampai dingin ya! Kita bertemu lagi di percakapan berikutnya."